Sabtu, 19 Mei 2012

Kelap-kelip malam di bukit Bintang Jogjakarta



Setelah puas cave tubing di Goa Pindul, Rafting di sungai Oya dan menikmati sunset di pantai Indrayanti saatnya saya pulang. Tetapi sebelum pulang, saya mampir dulu ke bukit bintang untuk menikamati kelap-kelip lampu kota jogjakarta di malam hari dilihat dari atas bukit Hargodumilah yang biasa dikenal dengan nama Bukit Bintang







Hargodumilah, atau seing disebut sebagai "Bukit Bintang", merupakan suatu tempat di mana terhampar pemandangan kota Jogja dan sekitarnya dari sini. Eksotisme Hargodumilah akan semakin terlihat pada malam hari dimana kelap-kelip lampu Jogja akan terlihat sangat indah seperti hamparan ribuan bintang,  sehingga membuat setiap orang untuk berhenti sejenak, menikmati keindahannya. Inilah yang menjadikan Hargodumilah disebut sebagai Bukit Bintang.

Di bukit bintang ini kita bisa menikmati indahnya kota Jogja dari atas bukit sambil nongkrong di warung yang banyak terdapat di sekitar bukit Hargodumilah ini. Sungguh malam yang sangat mengesankan buat saya bisa menikmati indahnya kota Jogja dari atas bukit di malam hari sambil ditemani segelas susu sapi......






Pantai Indrayanti...Surga yang Tersembunyi


Puas cave tubing dan body rafting, perjalanan saya lanjutkan ke Pantai Indrayanti. Perjalan lumayan agak lama dari Bejiharjo ke pantai Indrayanti, kurang lebih 1 jam perjalanan. Tetapi tidak usah kuatir, rasa capek selama perjalan akan terbayar begitu sampai di pantai Indrayanti....dan wow bener banget pantai ini sangat cantik.



Pantai Indrayanti terletak di kawasan pantai Sundak kecamatan Tepus kabupaten Gunungkidul. Pantai yang berpasir putih ini sangat cantik dan bersih. Air yang jernih dan dihiasi bebatuan karang membuat pantai ini semakin cantik.

Dan yang sungguh membuat saya kaget, pantai di gunung kidul yang sangat terpencil ini ternyata dilengkapi fasilitas yang cukup memadai. Deretan cave dan hotel menghiasi sekitar pantai. Jadi bagi yang ini menghabiskan malam di sini tidak perlu kuatir karena ada hotel setaraf bintang tiga di pantai ini....seru kan....


Saya sengaja datang ke pantai indrayanti menjelang sore karena memang saya kesini dengan tujuan ingin menikmati sunset. Dan menikmati sunset di pantai Indrayanti sungguh sangat menentramkan hati.



Body Rafting Sungai Oyo


Setelah puas susur goa pindul, petualangan saya lanjutkan dengan body rafting di sungai Oyo. Dengan berjalan sekitar 10 menit dari exit point cave tubing goa pindul,dan melewati pematang sawah yang mengijau sampailah saya di enter point rafting sungai oyo.




Begitu sampai di enter point body rafting sungai oyo, saya segera bersiap menaiki ban karet yang saya bawa dari Goa pindul.Masih dengan menggunakan life jacket dan ban karet saya mulai petualangan body rafting dengan mengikuti arus sungai oyo. Sebenarnya aliran sungai Oyo tidak terlalu deras tapi lumayan meningkatkan adrenalin , karena ban karet yang saya tumpangi mengalir mengikuti arus tanpa bisa diarahkan, dan sesekali ban karet juga nyangkut di bebatuan yang banyak menghiasi sungai, disinilah gunanya pemnadu yang akan meanrik ban karet kita jika nyangkut.




Dalam perjalan mengikuti aliran sungai Oyo ini tidak henti-hentinya saya berdecak kagum melihat pemandangan yang ada. Sepanjang aliran sungai banyak dihiasi tebing dan batuan krast yang sangat indah. Beberapa air terjun besar dan kecil juga menghiasi tebing yang ada di sepanjang aliran sungai. Dan di salah satu air terjun tersebut kita dapat menguji adrenalin kita dengan melompat dari tebing setinggi kurang lebih 5 M.....dan saya ternyata tidak berani melompat. Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan.












Gunung Kidul sisi Jogja yang Lain



Enter Poin Goa Pindul

Untuk kesekian kalinya saya jalan-jalan ke Jogja. Tapi kali ini saya tidak city tour, ataupun wisata sejarah seperti yang biasa saya lakukan jika jalan-jalan ke Jogjakarta. Kali  ini saya akan mengunjungi Gunung Kidul Jogjakarta. Selama ini yang terlintas di benak saya jika mendengar kata Gunung Kidul adalah sebuah daerah yang kering, tandus, miskin dan penduduknya biasa makan gaplek (singkong yang dikeringkan dan diolah menjadi makan) dan ternyata dibalik itu semua Gunung Kidul menyimpan pesona keindahan alam yang sangat luar biasa. Dan saya sempat tidak percaya kalau itu semua ada di Gunung Kidul.

Sebenarnya di Gunung Kidul banyak sekali terdapat wisata alam yang sangat indah dan tidak akan cukup satu hari untuk mengunjungi tempat-tempat wisata tersebut. Tapi karena tujuan saya ingin cave tubing yang nota bene belum pernah saya lakukan, jadi waktu satu hari saya di gunung kidul saya maksimalkan untuk cave tubing di Goa Pindul dan dilanjutkan dengan bodi Rafting di Sungai Oyo.

Perjalanan saya mulai pukul 9.00 wib dari kota Jogjakarta. Saya sangat menikmati pemandangan sepanjang jalan, jalan yang sangat mulus dan berkelok-kelok tidak mengurangi semangat saya untuk segera cave tubing. Setelah kurang lebih 1,5 jam saya sampai di Kec Wonosari. Di sini saya harus bertanya kepada penduduk sekitar, jalan menuju goa Pindul karena memang informasi penunjuk jalan yang masih sangat minim. Baru setelah memasuki jalan utama menuju Goa Pindul, sudah banyak papan penunjuk jalan menuju lokasi.Dan kurang lebih 15 menit dari Kec Wonosari sampailah saya di Goa pindul yang terletak di desa Beji, Kec Karang Mojo kab Gunung Kidul. Ternyata banyak sekali wisatawan yang akan menikmati cave tubing di gua Pindul. Setelah mendaftar dan menunggu sekitar 15 menit, nama saya dipanggil oleh petugas....hore...tiba waktunya bagi saya untuk caving.

Selamat Datang
Menunggu dipanggil 






Setelah mendapat sedikit pengarahan dari pemandu serta mendapat live jacket dan ban karet masing-masing satu untuk tiap peserta, mulailah saya menyusuri jalan setapak menuju Goa Pindul. Dan setelah 5 menit berjalan sampailah saya di mulut goa dan..sungguh cantik sekali goa Pindul dari luar. Tidak sabar rasanya untuk melihat keindahan stagtit dan stalagmit Goa pindul yang sangat luar biasa.

Dan tanpa menunggu terlalu lama saya segera duduk diatas ban kemudian selanjutnya dengan ban tersebut saya mulai menyusuri Goa dengan dipandu oleh seorang pemandu untuk tiap kelompok. Dan tiap kelompok terdiri sekitar 4 orang yang harus bergandengan.


Bergandengan tiap kelompok
Siap-siap Cave Tubing
Goa ini terdiri dari tiga zona yaitu zona terang, zona remang dan zona gelap. Setalagtit dan stalagmit indah banyak menghiasi goa ini. Dan diantara stalagtit dan stalagmit itu ada yang masih aktif artinya masih dapat terus tumbuh lebih panjang dan besar. Sungguh pengalaman yang sangat luar biasa bisa cave tubing di Goa Pindul.Setelah kurang lebih 45 menit menyusuri goa sampailah saya di akhir susur goa ini.

Zona Remang
Zona Terang
Zona Terang
Dan sebelum sampai di pintu keluar goa, saya sempat meloncat dari atas bebatuan di pinggir sungai dan nyebur ke sungai, sungguh sangat memacu adrenalin. Satu lagi atraksi yang tidak kalah seru setelah susur goa ini untuk naik ke jalan setapak saya harus memanjat pinggiran sungai dengan menggunakan tali. Sungguh caving ini sangat menyenangkan.
















Malioboro di pagi hari


Patung di ujung Jl Malioboro

Pagi itu sebelum berangkat ke Gunung Kidul (yang menjadi tujuan utama saya ke Jogja), saya sempatkan jalan-jalan ke kawasan Malioboro yang merupakan icon Jogjakarta. Sehingga rasanya belum sah ke Jogja kalau belum mengunjungi kawasan Malioboro.

ala back packer
Malioboro sejatinya adalah jalan yang merupakan pusat kota Jogjakarta. Di jalan ini berdiri pertokoan, perkantoran. Selain itu juga banyak pedagangan kaki lima  menghiasi sepanjang jalan ini  yang menjual berbagai macam oleh-oleh khas Jogja sehingga menjadikan tempat ini selalu ramai dikunjungi .

Malioboro terletak kurang lebih 1 km dari keraton Jogjakarta. Di ujung Selatan dari kawasan ini, terdapat Pasar Beringharjo yang juga dikenal dengn sebutan 'Pasar Gede. Di ujung Utara terdapat juga Benteng Vredeburg yang dulunya merupakan benteng pertahanan Belanda dari serangan pasukan Kraton. Persis di depan benteng vredeburg terdapat halte bis trans Jogja, jadi memudahkan bagi kita jika ingin pergi ke tempat lain setelah dari Malioboro. Diseberang benteng ini ada Istana Negara pada masa pemerintahan Presiden Soekarno saat ibukota negara dipindahkan ke Jogjakarta.

Pada kesempatan pagi ini saya menyempatkan membeli sarapan di sekitar jalan malioboro. Dan pilihan saya adalah nasi pecel dengan lauk pauk ayam goreng yang sangat heemm....

Sarapan di Jalan Malioboro
Menjelang malam banyak penjual makanan lesehan yang mengelar dagangannya di sini menggantikan para pedagang kaki lima. Jadi bisa dikatakan mulai pagi hingga malam jalan malioboro tidak pernah sepi.





Minggu, 06 Mei 2012

Sore yang penuh Kedamaian di P Menjangan

Sunset di P menjangan
Pulau Menjangan....jika mendengar nama pulau ini rasanya tidak ada bosannya bagi saya untuk mengunjungi dan mengagumi ciptaan Alloh SWT. Pulau yang sangat indah baik pemandangan pantainya maupun pemandangan bawah lautnya. Akses yang sangat mudah membuat pulau ini menjadi destinasi diving yang paling favorit di P Bali.
Sea Fan di P Menjangan
Tidak harus dengan kendaraan pribadi dengan kendaraan umum kita sudah bisa menuju labuhan Lalang dan selanjutnya menyewa boat untuk menuju P Menjangan.Kali ini saya mengunjungi P Menjangan untuk diving tentunya serta ingin menikmati kedamaian sunset di P Menjangan. Setelah melihat keindahan bawah laut P Menjangan saya akan dimanjakan oleh kedamaian sunset di P Menjangan. Dan kali ini saya akan share beberapa foto sunset di P Menjangan. Subhanalloh indah sekali ciptaan Alloh.